Jurus Jitu Memilih Lampu Depan Aftermarket yang Tepat
Lampu depan pada sepeda motor memiliki peranan yang sangat penting. Selain sebagai lampu penerang utama, lampu ini juga dapat mendukung keamanan di jalan raya. Berkat lampu ini, pengendara lain bisa lebih awas dalam menyadari keberadaan kita. Oleh sebab itu, peraturan lalu lintas di Indonesia mewajibkan semua kendaraan untuk menyalakan lampu depannya di setiap waktu. Sebab memang lampu ini sangat berguna bagi Anda.
Seiring dengan berjalannya waktu pemakaian, kondisi lampu depan akan semakin menurun. Ada masanya lampu ini mengalami kerusakan sehingga mengakibatkannya mati total. Anda harus segera menggantinya dengan lampu baru supaya keamanan Anda selama mengendarai sepeda motor tetap terjamin. Dan tentunya agar Anda tidak terkena tilang oleh polisi akibat lampu depan yang mati. Lampu depan aftermarket bisa menjadi pilihannya.
Silakan ikuti saran-saran dari kami berikut ini dalam memilih lampu depan aftermarket.
Pilih Lampu yang Berjenis Halogen
Kami menyarankan Anda membeli lampu depan aftermarket yang berjenis bohlam lampu halogen. Jenis lampu ini bisa dikenali dari bentuknya yang menguncup di bagian ujung. Bentuk tersebut sangat berbeda dari lampu standar yang berbentuk bulat tanpa ujung yang menguncup. Lampu halogen dipilih karena mampu menghasilkan sinar yang lebih terang tanpa mengganggu pengendara lain yang berlawanan arah dengan Anda.
Beli Lampu yang Bercahaya Kuning
Kini ada banyak sekali pilihan lampu depan yang mampu menghasilkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Ada yang berwarna putih kekuningan, kuning, biru tipis, biru pekat, dan kombinasi. Sebenarnya warna cahaya yang memiliki visibilitas paling tinggi adalah kuning dan kombinasi. Jika Anda ingin memakai warna biru tipis, campur dengan warna putih kekuningan agar kemampuannya saat hujan tetap baik. Sangat tidak direkomendasikan memilih warna biru pekat karena visibilitasnya sangat rendah.
Ambil Lampu dengan Watt yang Sesuai
Anda harus memastikan bahwa lampu yang dipilih membutuhkan daya listrik yang sesuai dengan daya lampu standar. Faktor ini sangat penting, tetapi paling sering terlupakan. Hal ini dikarenakan rata-rata lampu aftermarket membutuhkan daya listrik sebesar 35 watt padahal tidak semua motor menggunakan daya sebesar ini untuk lampu depannya. Jika dipaksakan, maka nyala lampu menjadi redup hingga risiko mengalami korsleting. Jadi wajib hukumnya menyesuaikan kebutuhan daya listrik lampu tersebut.
Setel Stasioner di Angka 1600 rpm
Setelah menemukan lampu depan aftermarket yang terbaik, selanjutnya Anda bisa mengatur stasioner mesin di angka 1600 rpm. Ini merupakan setelan yang paling bagus. Setelan ini sudah lebih dari cukup untuk menyalakan lampu tersebut secara maksimal pada saat kondisi mesin idle atau posisi motor sedang berhenti. Trik lainnya, Anda juga bisa mencoba mengganti kiprok bawaan dengan kiprok untuk motor yang spesifikasi daya listrik untuk lampunya lebih tinggi. Tetapi pastikan kalau bentuk soket kiproknya sama.